Thursday, May 26, 2011

3 Catatan Kesalahan orang kaya (yakobus 5: 1-6)


Menjadi kaya bukanlah dosa.Yakobus mencatat kebodohan-kebodohan yang dilakukan orang kaya dalam kekayaannya.Bagi orang yang merasa tidak kaya, cara hidup yang salah seperti tertulis dibawah ini bisa jadi juga menjadi pola pikir dan gaya hidup kita, meski kita hidup tidak dalam gelimang harta.
  1. 1.Sibuk mengumpulkan harta pada hari2 yang terakhir. Bandingkan : hari2 hari terakhir adalah hari dimana kita justru harus menantikan kedatangan Juru Selamat ,dengan menjadi penuai jiwa2, mempersiapkan hidup agar tidak kedapatan bercela.Seharusnya kita sibuk mengumpulkan harta surgawi, bukannya mengumpulkan harta duniawi yang dapat berkarat, yang kelak karat itu yang “akan bersaksi” menyatakan kebodohan kita yang telah bersusah payah mencarinya.
  2. Menahan kesejahteraan buruh yang menuai hasil ladangnya.Karena ingin mendapat untung seringkali kita tidak mempedulikan karyawan. Dari mulai Gaji sedikit sampai dengan gaji yang besar tapi kita memeras kehidupannya. Ingat bahwa teriakan mereka telah sampai kepada bapa.
  3. Memuaskan hati dengan hidup dalam kemewahan dan foya-foya (Fattened yourself in the day of slaughter-mempergemuk diri sebelum hari penyembelihan –suatu kebodohan)Menjadi kaya memang bukan kesalahan.banyak hamba Tuhan diijinkan menjadi kaya, tetapi tujuannya bukan untuk memuaskan nafsu dan mempergemuk diri. Disini jelas bahwa memuaskan diri dengan kekayaan hanya akan mempersiapkan kita pada hari pembantaian. Seharusnya kekayaan kita adalah disiapkan untuk memuliakan Tuhan.Keberadaan harta bukan untuk memuaskan kita tetapi untuk memupuk harta disurga.
Refleksi :
  • Mana yang kita lakukan dengan berjerih payah: mencari kekayaan atau mencari jiwa-jiwa dan melakukan kehendakNya?
  • Sejauh ini bagaimana respon karyawan atau bawahan kita dan orang orang disekeliling kita apakah mereka sejahtera dengan keberadaan kita? Ataukah kita justru memeras mereka menganggap hidup mereka sudah kita beli dengan bayaran yang setimpal?
  • Dari barang-barang dan uang yang kita miliki berapakah yang kita alokasikan hanya untuk memuaskan nafsu duniawi kita semata? Berapa persen dibandingkan dengan harta yang kita pakai bagi kerajaan Allah?

No comments:

Post a Comment